Apakah puisi yang
kita pilih itu berunsur kepahlawanan, keberanian, kesedihan, kemarahan,
kesenangan, pujian dan lain-lain? Kalau puisi yang kita pilih itu mengandung
kepahlawanan, keberanian dan kegagahan, maka kita pun harus mendeklamasikan
puisi tersebut dengan perasaan dan laku perbuatan, yang menunjukkan seorang
pahlawan, seorang yang gagah berani. Kita harus dapat melukiskan kepada orang
lain, bagaimana kehebatan dan kegagahan kapal udara itu. Bagaimana harus
mengucapkan kata-kata yang seram dan menakutkan.
Sebaliknya kalau
saja puisi yang kita pilih itu mengadung kesedihan, sewaktu kita berdeklamasi
haruslah betul-betul dalam suasana yang sedih dan memilukan, bahkan harus bisa
membuat orang menangis bagi orang yang mendengar dan melihat kita sedih, ketika
dideklamasikan menjadi sebuah puisi yang gembira, bersukaria atau sebaliknya.
Tentu saja hal-hal seperti itu harus dijaga benar-benar. Karena itu, harus
berhati-hati, teliti, tenang dan sungguh-sungguh dalam menafsir sebuah puisi.
Bacalah seluruh
puisi itu berulang-ulang sampai kita mengerti betul apa-apa yang dikandung dan
dimaksud oleh puisi tersebut. Juga kata-kata yang sukar dan tanda-tanda baca
yang kurang jelas harus dipahami benar-benar, Jika sudah dimengerti dan
diselami isi puisi itu, barulah kita meningkat ke persoalan yang lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment