- Hakekat pengelolaan kelas
1. Pengertian
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan
pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian,
yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif
(permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut
dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan tersebut,
Pertama, berdasarkan pendekatan
otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk
mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan
kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber)
Kedua, pendekatan permisif
mengartikan pengelolaan kelas `adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk
memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan
yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi
siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi
tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses
perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk
mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari
siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki
prilaku negative yang dilakukan oleh siswa
2. Pengelolaan dan Pembelajaran
Pengelolaan
dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi yang sama. Pengelolaan
penekanannya pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran.
Sementara pembelajaraan (instruction) penekanannya pada aspek mengelola atau
memproses materi pembelajaran. Dan keduanya men capai tujuan yang sama yaitu
tujuan pembelajaran.
- Komponen – komponen Pengelolaan Kelas
Untuk mendukung terjadinya proses
pembelajaran, maka unsur-unsur pengelolaan meliputi:
1. Model tindakan
a) Preventif;
yaitu upaya sedini mungkin yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya
gangguan dalam pembelajaraan.
1) Tanggap
/peka, yaitu kemampuan guru merespon terhadap prilaku atau aktifitas yang dianggap akan mengganggu pembelajaraan.
2) Perhatiaan, selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan
maupun segala sesuatu yang muncul.
b) Refresif,kemampuan guru untuk mengatasi, mencari dan menemukan solusi yang
tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pembelajaraan.
c) Modifikasi Tingkah laku
1) Modifikasi tingkah laku,yaitu bahwa
tingkah laku dapat diamati.
2) Pengelolaan kelompok, yaitu untuk
menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan
mengikutsertakan berbagai komponen atau unsure yang terkait.
3) Diagnosis, yaitu suatu keterampilan
untuk mencari unsure-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun
unsure-unsur yang akan menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaraan.
2. Peran Guru
a) Mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
b) Membangun
pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan
tata
tertib kelas.
c) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkahlaku
yang
sesuai dengan aktivitas kelas.
3. Hal-hal
yang harus dihindari
- campur tangan yang berlebihan
- kesenyapan
- ketidak tepatan
- penyimpangan
- bertele-tele.
Sumber: Dadan Wahidin( Oktober 31,
2008)
No comments:
Post a Comment