Sunday 13 May 2012

PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS


  1. Hakekat pengelolaan kelas
1. Pengertian
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan tersebut,

Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber)

Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas `adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.

Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa

2. Pengelolaan dan Pembelajaran
                       Pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi yang sama. Pengelolaan penekanannya pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran. Sementara pembelajaraan (instruction) penekanannya pada aspek mengelola atau memproses materi pembelajaran. Dan keduanya men capai tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran.
  1. Komponen – komponen Pengelolaan Kelas
Untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran, maka unsur-unsur pengelolaan meliputi:
1. Model tindakan
a) Preventif; yaitu upaya sedini mungkin yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaraan.
1) Tanggap /peka, yaitu kemampuan guru merespon terhadap prilaku atau aktifitas yang dianggap akan mengganggu pembelajaraan.
            2) Perhatiaan, selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun   segala sesuatu yang muncul.
        b) Refresif,kemampuan guru untuk mengatasi, mencari dan menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pembelajaraan.
        c) Modifikasi Tingkah laku 
             1) Modifikasi tingkah laku,yaitu bahwa tingkah laku dapat diamati.
              2) Pengelolaan kelompok, yaitu untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan berbagai komponen atau unsure yang terkait.
              3) Diagnosis, yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsure-unsur yang akan menjadi     penyebab gangguan maupun unsure-unsur yang akan menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaraan.
                     2. Peran Guru
                      a)  Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
                      b)  Membangun pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan  
                           tata tertib kelas.
                      c)  Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkahlaku yang 
                           sesuai dengan aktivitas kelas.
                      3. Hal-hal yang harus dihindari
  1. campur tangan yang berlebihan
  2. kesenyapan
  3. ketidak tepatan
  4. penyimpangan
  5. bertele-tele.

Sumber:  Dadan Wahidin( Oktober 31, 2008)

No comments: