Pengertian
perencanaan dalam hal ini adalah suatu persiapan dan pengambilan keputusan
berbuat secara sistematik yaitu merupakan serangkaian keaktifan berkelnjutan
dan saling melengkapi untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan merupakan proses
yang berkesinambungan yang berupa kegiatan-kegiatan diagnosa, pengumpulan data,
analisa data, perumusan masalah, perumusan kebutuhan, peninjauan dan ppemilihan
sumber, penentuan faktor penunjang dan penghambat, alternatif pemecahan masalah
(inovasi), pengambilan keputusan, pembuatan jadwal kegiatan, monitoring,
balikan dan evaluasi.
Ada
tiga macam hubungan antara suatu sistem dengan lingkungannya yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan pada sistem yaitu reaktif, proaktif dan
interaktif. Sebenarnya ada juga hubungan antara sistem dengan lingkungannya
yang disebut hubungan inaktif atau beku, artinya dalam hubungan itu tidak
terdapat arus tenaga penggerak antara sistem dengan lingkungannya sehingga
sistem itu dapat tumbuh dan berkembang. Dalam hubungan yang inaktif tidak
mendorong adanya perubahan karena hubungan tenaga sumber yang terdapat di
lingkungan terputus dengan sistem yang ada. Jadi hubungan antara sistem dengan
lingkungannya yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan ada tiga:
1. Hubungan
reaktif artinya sistem secara kontinu (berkesinambungan) mengadakan respon
terhadap kekuatan atau tekanan dari luar misalnya masalah politik, ekonomi,
sosial, kebudayaan dan sebagainya.
2. Hubungan
proaktif artinya sistem memegang peranan sebagai pengambil inisiatif unutk mengadakan
perubahan atau inovasi, dan secara aktif untuk berusaha mencari sumber dari
lingkungannya (eksternal).
3. Hubungan
interaktif artinya pertumbuhan dan perkembangan atau perubahan suatu sistem
sebagai hasil adabya hubungan interaksi antara sistem dengan lingkungannya.
Agar kerjasama dan usaha pendayagunaan sumber yang
ada di lingkungan dapat tepat terarah pada sasaran inovasi pendidikan, maka
perlu perencanaan yang cermat dan mantap. Elemen-elemen pokok dalam proses
perencanaan ialah:
1. Merumuskan
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus inovasi pendidikan yang akan dilaksanakan dengan
rumusan yang jelas.
2. Mengidentifikasi
masalah.
3. Menentukan
kebutuhan.
4. Mengidentifikasi
sumber (penunjang) dan penghambat.
5. Menentukan
alternatif kegiatan berdasarkan faktor penunjang (sumber) yang ada serta
mempertimbangkan adanya hambatan yang mungkin timbul baik dari dalam sistem
(sekolah) maupun dari luar sistem ( masyarakat).
6. Menentukan
alternatif pemecahan masalah.
7. Menentukan
alternatif cara pendayagunaan sumber yang ada.
8. Menentukan
kriteria untuk memilih alternatif pemecahan masalah.
9. Menentukan
alternatif pengambilan keputusan.
10. Menentukan
kriteria untuk menilai hasil inovasi pendidikan berdasarkan tujuan umum dan
tujuan khusus yang telah ditentukan.
Ciri utama MOPIPPI (Model Perencanaan Inovasi
Pendidikan Proaktif//Interaktif):
1. Terbuka,
artinya sekolah atau lembaga pendidikan merupakan sistem yang terbuka yang mau
menerima input (masukan) baik dari dalam sistem itu sendiri (guru atau kepala
sekolah) maupun dari luar sistem (eksternal).
2. Fleksibel
artinya dalam proses perencanaan bebas untuk bergerak dari tahap satu ke tahap
berikutnya dengan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada.
3. Keseluruhan
artinya dalam perencanaan ini perencana harus berfikir secara menyeluruh
memperhatikan berbagai aspek atau komponen diarahkan oda suksenya inovasi
pendidikan yang akan dicapai.
Hubungan artinya dalam perencaan ini
perencana harus selalu memperhatikan hubungan antar anggota sistem maupun
hubungan dengan luar anggota sistem
(masyarakat).
No comments:
Post a Comment