Bagi guru istilah portofolio tidaklah asing, portofolio mempunyai banyak sekali kegunaan, mulai sebagai syarat sertifikasi guru, model dan strategi pembelajaran, hingga sebagai alat penilaian hasil belajar. Sangat penting bagi guru untuk memahami portofolio dan dapat mengaplikasikannya dalam setiap aspek kegiatannya sesuai profesinya sebagai guru.Oleh karena itu dalam post ini akan saya uraikan lebih lanjut tentang penjelasan portofolio dari berbagai sumber.
Winter menyatakan bahwa portofolio merupakan suatu rangkaian kerja untuk membahas atau mengkaji suatu permasalahan yang harus berisikan deskripsi tentang pengalaman yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang yang dibuat secara tertulis (Winter, 1989). Hal ini didukung oleh Airasian dalam Herman yang menjelaskan bahwa rangkaian kerja portofolio diakui keberadaannya apabila terdapat pembahasan dari sebuah proses pengumpulan, penggabungan dan interprestasi informasi untuk mengambil keputusan (Herman, Gearhart dan Aschbacher, 1995). Lebih lanjut Winter mengemukakan bahwa portofolio yang baik haruslah berisikan sejumlah pengalaman belajar yang diformulasikan ke dalam suatu bentuk penyajian tentang topik tertentu. Portofolio hendaknya juga disertai dokumentasi atau kumpulan sumber bacaan yang dijadikan rujukan. Selain itu ia menambahkan bahwa penugasan portofolio umumnya diberikan sebagai tugas akhir dari suatu program pendidikan (Winter, 1989)
Kolb seperti yang dikutip oleh Djajadisasatra (1992) menegaskan bahwa portofolio termasuk belajar dengan mengalami secara langsung (lerning by experience). Selanjutnya dijelaskan bahwa belajar dimana seseorang langsung berhubungan dengan kenyataanyang sebenarnya. Berbeda dengan belajar dimana seseorang peserta didik hanya membaca, mendengar, dan berbicara atau menulis tentang realita tetapi tidak pernah berhubungan langsung dengan apa yang dibicarakan dalam proses belajarnya. pada belajar dengan mengalami "learning by experience", belajar bukan hanya melakukan observasi tentang gejala atau fenomena, tetapi juga berbuat sesuatu tentang apa yang diamatinya tersebut ataupun menerapkan teori yang dipelajari untuk memperoleh hasil yang benar.
Winter menyatakan bahwa portofolio merupakan suatu rangkaian kerja untuk membahas atau mengkaji suatu permasalahan yang harus berisikan deskripsi tentang pengalaman yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang yang dibuat secara tertulis (Winter, 1989). Hal ini didukung oleh Airasian dalam Herman yang menjelaskan bahwa rangkaian kerja portofolio diakui keberadaannya apabila terdapat pembahasan dari sebuah proses pengumpulan, penggabungan dan interprestasi informasi untuk mengambil keputusan (Herman, Gearhart dan Aschbacher, 1995). Lebih lanjut Winter mengemukakan bahwa portofolio yang baik haruslah berisikan sejumlah pengalaman belajar yang diformulasikan ke dalam suatu bentuk penyajian tentang topik tertentu. Portofolio hendaknya juga disertai dokumentasi atau kumpulan sumber bacaan yang dijadikan rujukan. Selain itu ia menambahkan bahwa penugasan portofolio umumnya diberikan sebagai tugas akhir dari suatu program pendidikan (Winter, 1989)
Kolb seperti yang dikutip oleh Djajadisasatra (1992) menegaskan bahwa portofolio termasuk belajar dengan mengalami secara langsung (lerning by experience). Selanjutnya dijelaskan bahwa belajar dimana seseorang langsung berhubungan dengan kenyataanyang sebenarnya. Berbeda dengan belajar dimana seseorang peserta didik hanya membaca, mendengar, dan berbicara atau menulis tentang realita tetapi tidak pernah berhubungan langsung dengan apa yang dibicarakan dalam proses belajarnya. pada belajar dengan mengalami "learning by experience", belajar bukan hanya melakukan observasi tentang gejala atau fenomena, tetapi juga berbuat sesuatu tentang apa yang diamatinya tersebut ataupun menerapkan teori yang dipelajari untuk memperoleh hasil yang benar.
No comments:
Post a Comment