Thursday 20 December 2012

RAGAM MEMBACA

Membaca tidaklah sesederhana yang anda bayangkan. Banyak sekali Ragam dalam membaca yang kali ini akan sedikit saya paparkan dalam postingan saya. Beberapa ragam membaca yang dapat saya sertakan dalam postingan ini adalah (1) membaca dalam hati, (2) membaca cepat, (3) membaca teknik, (4) membaca bahasa, (5) membaca estetis, (6) membaca kritis, serta (7) membaca kreatif. uraian singkat sehubungan dengan ke tujuh ragam membaca itu dapat di ikuti dalam paparan di bawah ini.


1. Membaca Dalam Hati
      Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerak lisan maupun suara. Istilah membaca dalam hati sering juga dihubungkan dengan istilah membaca pemakaman serta membaca komprehensif karena tujuan membaca dalam hati itu, seperti telah di ungkapkan di atas, adalah untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh dan mendalam.
      Bila di tinjau dari proses serta tujuan yang melatarinya, membaca dalam hati juga dapat juga disebut membaca intesif. Pada sisi lain, ragam membaca dalam hati juga berkaitan dengan kegiatan membaca sastra, yakni bila tujuan membaca sastra itu adalah memahami isi teks sastra yang dibaca secara menyeluruh dan mendalam.

2. Membaca Cepat
Sejalan dengan terdapatnya kata cepat dalam ragam membaca butir ini, dengan mudah dapat diketahui bahwa ragam membaca cepat adalah ragam membaca yang dilakasanakan dalam waktu yang relatif singkat dan cepat untuk memahami isi bacaan secara garis besar saja. Ragam membaca cepat atau speed reading ini nantinya akan berhubungan dengan teknik membaca secara scamming serta membaca secara ekstensif.

3. Membaca Teknik
Istilah membaca teknik sering juga di sebut sebagai oral reading 'membaca lisan' maupun reading aloud 'membaca nyaring'. Di sebut demikian karena membaca teknik adalah membaca yang dilaksanakan secara bersuara sesuai dengan aksentuasi, intonasi, dan irama yang benar selaras dengan gagasan serta suasana peraturan dalam teks yang dibaca. Membaca teknik, selain dapat dikaitkan dengan kegiatan membaca teks ilmiah secara bersuara, juga berhubungan dengan kegiatan membaca sastra, misalnya hal itu terjadi karena membaca poetry reading sastra secara lisan memiliki sifat redeskriptif. dalam membaca redeskriptif itu, bunyi ujar tidak muncul secara sewenang-wenang, tetapi harus mampu menggambarkan isi cerita serta suasana yang semula dipaparkan pengarang secara tertulis.

4. Membaca Bahasa
membaca bahasa adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperkaya kosakata, mengembangkan kemampuan menyusun kalimat, perolehan gaya bahasa yang keseluruhannya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pembacanya.

5. Membaca Estetis
Membaca estetis sering juga disebut membaca indah, membaca emotif, dan membaca sastra. Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang dilatarbelakangi tujuan menikmati serta menghargai unsur-unsur keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra. sementara untuk menikmati dan menghayati, terlebih dahulu pembaca harus mampu memahami isi serta suasana pengaturan dalam teks yang dibacanya.

6. Membaca Kritis
Membaca sastra dapat juga meningkat menjadi kegiatan membaca kritis, yakni bisa lewat teks sastra yang dibaca pembaca bukan hanya bertujuan memahami, menikmati dan menghayati, melainkan juga bertujuan memberi penilaian. Pengertian membaca kritis itu sendiri adalah kegiatan membaca dengan menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan suatu konsep dengan jalan membandingkan isi teks sastra yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman serta realitas lain yang diketahui pembaca untuk memberikan identifikasi, perbandingan, penyimpulan dan penilaian.

7. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang dilatari tujuan menerapkan perolehan pemahaman dari membaca unntuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang bersifat aplikatif.

Rujukan :
Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. (Hal 17-21)

1 comment: