Monday 7 July 2014

Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan

CARA MERUJUK


1. Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip ("....") sebagai bagian terpadu dalam teks utama; diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman.

Contoh :
        Motivasi merupakan kemauan seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Menurut Bafadal (1995:118), motivasi merupakan 'inner state' seseorang yang menyebabkan ia melakukan tindakan tertentu dengan cara tertentu. secara teknis, prosesnya berawal dari kekurangan atau kebutuhan yang belum terpenuhi, lalu timbul ketegangan, dan ketegangan itulah yang mendorong untuk bertindak mencapai kebutuhannya. Dalam konteks pemerolehan dan pengajaran bahasa, motivasi diartikan sebagai "The Effort leaners put into learning an L2 as a result oh their desire or need to learn it" (widdoson [ed.], 1997:141).


2. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahuluinya, mulai 1,2 cm dari garis tepi kiri dan kanan, diketik dengan spasi Tunggal.

Contoh: Konsep penilaian portofolio memberikan adaptative yang menggairahkan dalam pembelajaran literasi. Alasannya, selain relevan dengan pendekatan proses menulis, penilaian portofolio dipandang cocok dengan prinsip-prinsip penilaian dalam pembelajaran literasi, yang menurut cooper (1993:552):


Delapan prinsip penilaian dalam pengajaran literasi, yaitu: (1) Penilaian seharusnya menjadi sesuatu yang berkelanjutan, mengembangkan proses; (2) Penilaian akan efektif apabila menjadi bagian integral dari pembelajaran; (3) penilaian seharusnya bersifat autentik, merefleksikan proses; (4) Penilaian seharusnya bersifat kolaboratif, merefleksikan proses; (5) penilaian yang efektif berrsifat multi dimensi; (6) Penilaian seharusnya lebih bersifat pengembangan sesuai dengan adat istiadat; (7) penilaian yang efektif mengidentifikasi kekuatan siswa; (8) penilaian seharusnya didasarkan pada apa yang diketahui tentang bagaimana siswa belajar dan menulis.

3. Kutipan secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis, ditulis tanpa tanda petik dan terpadu dengan teks.

Contoh:
Pembelajaran (learning) mengacu pada bagaimana guru memberdayakan dan memotivasi siswa agar senang belajar. Jika siswamau belajar, ada motivasi, maka akan timbul kinerja tinggi. Kinerja adalah perkalian antara motivasi dan potensi. Motivasi hanya muncul jika siswa senang belajar. Siswa akan senang belajar apabila gurunya berperan sebagai pelatih, motivator dan fasilitator (Sidi,200:5).


CARA MENULIS DAFTAR RUJUKAN

1. Buku:
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Asas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.

2. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya):
Letheridge, S. & Cannon, C.R. 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praegar.

3. Artikel dalam majalah atau koran:
Suryadarma, S.V. C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4): 46-48

Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm.6.

4. Koran tanpa penulis
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm.3.

5. Dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh penerbit dan tanpa lembaga:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

6. Lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut:
           Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

7. Karya Terjemahan:
Ary, D., Jacobs, L.C & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

8. Internet:
Kumaidi. 1988. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id), diakses 20 Januari 2000.

1 comment:

Lativa.Blog.Com said...

bagaimana menulis literasi atau membuat literasi tentang rujukan dari buku.