Seorang guru adalah seorang public figur bagi masyarakat, tidak
hanya bagi muridnya melainkan juga untuk walimuridnya dan masyarakat disekitarnya. Oleh
karena itu citra kepribadian yang baik dan profesioanal seorang guru sangat
diperlukan. Seperti sloganya selama ini Guru harus bisa digugu dan ditiru. Untuk
menjadi guru yang profesional tentu pertama-tama kita harus menguasai aspek
keterampilan dalam hal berbicara, terutama berbicara didepan publik. Dalam rutinitas
sehari-harinya guru tidak akan lepas dari rutinitasnya berbicara didepan publik,
baik di dalam kelas, acara penyerahan rapot, rapat paguyuban, mc rapat gugus,
bahkan acara-acara di lingkungan masyarakat sekitar, seperti penyuluhan, Pkk, sambutan pernikahan,dll. Banyaknya
rutinitas yang demikian karena sebagai seorang guru memang sudah dianggap
profesional, tegas dan berpengalaman dalam publik, oleh karena itu tidak ada
salahnya jika kita harus menguasai 10 tips berbicara di depan publik sebagai
berikut.
- Jangan membiasakan diri tergantung pada teks.
Teks dapat membunuh bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Gunakan pointers atau ada yang menamakannya kertas contekan, sekedar untuk membantu mengingat apa yang akan disampaikan dan dilakukan. - Ukur dalamnya Sungai. Ibaratnya selama
presentasi (pidato), kita tengah menyebrangi sebuah sungai.
Supaya selamat kitaharus panda berenang, tahu apa isi sungai itu? Berapa dalamnya, berisi lumpur apa tidak dan binatang apa saja yang dapat melukai anda. Celakalah mereka yang mencebur ke sungai tanpa mengenal betul karakter dan isi sungai itu.Untuk itu sebelum melakukan presentasi, gali terlebih dahulu siapa audience kita apa latarbelakang mereka, apa pekerjaan mereka. Semakin detail kita mengenal mereka, kita akan dapat merebut hatinya.
- Periksa ruangan dan fasilitas yang diperlukan
sebelum dimulai.
Ruangan yang langit-langitnya rendah akan membuat kita cepat lelah, cahaya yang masuk dari jendala akan mengganggu konsentrasi. Ruangan yang terlalu sempit akan membatasi ruang gerak kita, ruang terlalu luas akan enjadikan komunikasi tidak fokus. Mikrofon buruk juga akan menganggu konsentrasi. Pastikan semua dalam keadaan baik.
- Jangan biarkan audiens jenuh. Jaga volume
suara juga nada agar tidak monoton.
Begitu mereka mulai jenuh ajak mereka berdialog (tanya jawab), dan lontarkan sedikit humor sehingga dapat memecah suasana. Tentu saja menambah kosa kata humor juga sangat diperlukan dan perlu anda siapkan sebelumnya. Perlu anda ketahui bahwa humor hanya sebagai pemecah suasana dan menambah daya pikir, jika berlebihan ia akan kehilangan substansi, maka gunakan seperlunya.
- Biasakan interaktif. Sebagai komunikator,
pembicara jangan asyik bicara sendiri.
Berikan kesempatan audience untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktifitas tertentu (game, teka-teki,dll), tertawa, bahkan mendengarkan musik.
-
Be spesific. Selalu berikan contoh-contoh dan
ilustrasi.
Jangan hanya berbicara teori, materi melulu, berilah penjelasan yang kreatif, dengan contoh dan ilustrasi, dengan begitu penjelasan anda akan dapat ditangkap audience dengan mudah.
- Jangan merendahkan mutu dengan merendahkan diri.
Misal dengan mengatakan “ maaf saya belum siap untuk mengangkat tema ini”, “maaf sebenarnya ini bukan bidang saya”, “ saya baru belajar”, dan seterusnya.Jika anda sampai mengatakan hal-hal di atas, maka image anda di depan publik akan langsung jatuh, dan para audience akan mualai meragukan dan merasa malas untuk mendengarkan anda. Namun begitu jangan sampai juga anda terlalu tinggi dalam berbicara, dalam artian lebih condong ke kesombongan anda, oleh karena itu usahakan yang sedang-sedang saja.
- Perhatikan Bahasa tubuh.
Gerakan anggota tubuh untuk mendukung apa yang kita sampaikan. Jangan melakukan gerak yang merusak penampilan atau malah tidak bergerak sama sekali.
- Jangan berbicara seperti orang sedang ngobrol
dengan seseorang.
Ingat kita berbicara di depan orang banyak. Kombinasikan bahasa resmi dan dengan bahasa percakapan yang layak.
- Berpakainlah yang rapi dan usahakan yang cerah,
agar menciptakan kesegaran ruangan.
Pakaian kita adalah citra kita pertama kali dihadapan audience. Jangan jadikan penilaian awal audiens menjadi buruk kekita dari pakaian yang kita kenakan.
Demikian 10 Tips menjadi pembicara hebat bagi seorang guru maupun bagi anda yang ingin terampil dalam berbicara. semoga bermanfaat dan terimakasih.Referensi: Gemilang Jingga. 2010. Panduan Terpenting Seni Berbicara. Yogyakarta : Lafal Indonesia
No comments:
Post a Comment